Rokok kini telah menjadi trend yang menjamur di kalangan masyarakat kita, atau bahkan mendunia. Mulai dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa hingga manula semuannya berramai-ramai menghisap rokok. Banyak sudah penelitian yang di lakukan untuk meneliti pengaruh rokok terhadap organ tubuh dan kesehatan. Hasilnya, ternyata rokok memiliki andil yang cukup besar dalam menurunkan kualitas kesehatan organ-organ tubuh. Jika organ-organ ini telah rusak maka yang jelas kematian pun tinggal di ujung pintu. Namun ironisnya dengan penuh keberanian para perokok ini tetap saja menantang maut. Mereka tidak tau ? atau tidak mau tau ? ataukah mereka pemberani yang sudah tidak takut mati ?
Saat ini rokok sudah tidak pandang bulu dalam meracuni umat. Tidak pandang ekonomi, baik yang melarat maupun yang kaya raya. Tidak pandang profesi, baik kuli, pelajar, hingga pejabat. Tidak pandang status sosial, baik mavia, santri, hingga kiai pun semuanya tak luput dari rokok.
Sebenarnya apakah yang menjadi daya tarik rokok sehingga sedemikian sukanya masyarakat terhadap benda beracun ini. Padahal di tinjau dari segi ekonomi jelas ini pemborosan, di tinjau dari segi kesehatan jelas ini menggangu kesehatan. Lalu bagaimana kalau di tinjau dari segi agama islam yang di anut oleh 90% penduduk indonesia. Para ulama di arab saudi mengharamkan dan MUI pun kabarnya juga akan mengharamkan rokok namun ini masih sebatas wacana, belum ada fatwa resmi dari MUI. Sebagian besar ulama di indonesia menghukumkan rokok ini makruh artinya jika mereka merokok mereka tidak berdosa tetapi jika mereka meninggalkannya mereka akan mendapat pahala. Dan sebenarnya hanya orang-orang bodohlah yang mau menukar pahala dengan asap beracun. Tapi anehnya mengapa banyak santri bahkan kiai yang merokok seakan-akan itu adalah ibadah Allah SWT.
Terlepas dari masalah halal haramnya rokok menurut islam. Seharusnya para orang-orang terpelajar di negeri ini tau bahawa penelitian pada paru-paru seorang perokok menyebutkan bahwa paru-paru orang merokok akan berubah warnanya karena kotor. Hal ini juga masuk akal karena gigi dan telapak tangan orang yang merokok warnanya juga akan berubah menjadi lebih kuning di bandingkan dengan orang yang tidak merokok, hal ini disebabkan karena adanya kandungan nikotin pada asap rokok. Jika ditinjau dari segi ilmiah asap rokok yang mengandung racun ini, akan menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker, serangan jantung, impotensi dll. Seperti yang selalu tertulis pada bungkus rokok.
Ironisnya para pelajar terdidik yang mustahil jika tidak mengetahui dampak negatif ini malah menjadi penggemar berat rokok. Walaupun tidak terdidik paling tidak mereka tau bahwa pada bungkus rokok selalu dituliskan peringatan dari pada rokok tsb. Namun mereka seakan buta huruf.
Di Masyarakat kita banyak menganggap pemuda laki-laki yang tidak merokok adalah kurang jantan. Lantas apa hubungannya kejantanan dengan rokok, bukankah rokok malah menimbulkan impotensi. Sungguh aneh dan menyedihkan. Dan hal itu menyebabkan pemuda yang sebenarnya tidak ingin merokok berubah menjadi perokok karena terbawa pergaulan dan lingkungan.
Selain itu perokok aktif ada pula perokok pasif. Perokok pasif sebenarnya akan lebih banyak teracuni dari pada perokok aktif karena ia menghirup gas sisa dari perokok aktif. jadi sebenarnya selain meracuni diri sendiri perokok lebih banyak meracuni orang lain. Dan dengan alasan apapun tindakan ini sama sekali tidak di benarkan.
Namun survey ini terbukti sekitar 57.000 perokok masih bisa di selamatkan loh ? tapi di tempat ini.
Saat ini rokok sudah tidak pandang bulu dalam meracuni umat. Tidak pandang ekonomi, baik yang melarat maupun yang kaya raya. Tidak pandang profesi, baik kuli, pelajar, hingga pejabat. Tidak pandang status sosial, baik mavia, santri, hingga kiai pun semuanya tak luput dari rokok.
Sebenarnya apakah yang menjadi daya tarik rokok sehingga sedemikian sukanya masyarakat terhadap benda beracun ini. Padahal di tinjau dari segi ekonomi jelas ini pemborosan, di tinjau dari segi kesehatan jelas ini menggangu kesehatan. Lalu bagaimana kalau di tinjau dari segi agama islam yang di anut oleh 90% penduduk indonesia. Para ulama di arab saudi mengharamkan dan MUI pun kabarnya juga akan mengharamkan rokok namun ini masih sebatas wacana, belum ada fatwa resmi dari MUI. Sebagian besar ulama di indonesia menghukumkan rokok ini makruh artinya jika mereka merokok mereka tidak berdosa tetapi jika mereka meninggalkannya mereka akan mendapat pahala. Dan sebenarnya hanya orang-orang bodohlah yang mau menukar pahala dengan asap beracun. Tapi anehnya mengapa banyak santri bahkan kiai yang merokok seakan-akan itu adalah ibadah Allah SWT.
Terlepas dari masalah halal haramnya rokok menurut islam. Seharusnya para orang-orang terpelajar di negeri ini tau bahawa penelitian pada paru-paru seorang perokok menyebutkan bahwa paru-paru orang merokok akan berubah warnanya karena kotor. Hal ini juga masuk akal karena gigi dan telapak tangan orang yang merokok warnanya juga akan berubah menjadi lebih kuning di bandingkan dengan orang yang tidak merokok, hal ini disebabkan karena adanya kandungan nikotin pada asap rokok. Jika ditinjau dari segi ilmiah asap rokok yang mengandung racun ini, akan menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker, serangan jantung, impotensi dll. Seperti yang selalu tertulis pada bungkus rokok.
Ironisnya para pelajar terdidik yang mustahil jika tidak mengetahui dampak negatif ini malah menjadi penggemar berat rokok. Walaupun tidak terdidik paling tidak mereka tau bahwa pada bungkus rokok selalu dituliskan peringatan dari pada rokok tsb. Namun mereka seakan buta huruf.
Di Masyarakat kita banyak menganggap pemuda laki-laki yang tidak merokok adalah kurang jantan. Lantas apa hubungannya kejantanan dengan rokok, bukankah rokok malah menimbulkan impotensi. Sungguh aneh dan menyedihkan. Dan hal itu menyebabkan pemuda yang sebenarnya tidak ingin merokok berubah menjadi perokok karena terbawa pergaulan dan lingkungan.
Selain itu perokok aktif ada pula perokok pasif. Perokok pasif sebenarnya akan lebih banyak teracuni dari pada perokok aktif karena ia menghirup gas sisa dari perokok aktif. jadi sebenarnya selain meracuni diri sendiri perokok lebih banyak meracuni orang lain. Dan dengan alasan apapun tindakan ini sama sekali tidak di benarkan.
Namun survey ini terbukti sekitar 57.000 perokok masih bisa di selamatkan loh ? tapi di tempat ini.
6 comment:
Setujuuuuuuuuu....
STOP merokok ya
Sayangi diri kita
gemana yak aku susah mo stop smoking
enggk susah kok,,,km gak akan tewas kok cuma gara2 brenti mrokok,,,prcya deh........
bener bangut agus.. kita gx bakal tewas kalo gx rokok... kalo lama2 di biasakan pasti akan terbiasa kok.
analisa yang bagus
setuju. stop rokok
Post a Comment