Katanya Kekerasan, Tapi kok diajarkan ???

Sejak Gang nero muncul kepermukaan tindak kekerasan disekolah benar-benar di tegakkan. Mereka yang tak bermoral semakin mewarnai pendidikan indonesia. Apa yang sebenarnya ada di benak mereka melakukan hal itu! Sungguh tidak rasional dan memalukan, bukan hanya memalukan diri sendiri tapi juga orang tua, sekolahannya dan juga Indonesia. Mereka terlanjur terbakar emosi sesaat dan mengabaikan dampaknya. Kita ini sekolah cari ilmu! bukan mejeng pamer otot. Menyelesaikan masalah dengan otot bukan dengan pikiran. Percuma dong tuhan ngasih loe otak kalo cuma nempel di kepala loe aja, dan gax loe gunain.

Namun dari sederet kekonyolan yang dilakukan siswa tak bermoral tsb. Ada pihak yang lebih konyol. Disaat pemerintah dan media masa mengkoar-koarkan tindak kekerasan disekolah para sutradara malah berlomba-lomba membuat sinetron atau film kekerasan disekolah yang malah bisa dijadikan panutan bagi siswa yang tidak suka dengan temannya, untuk melakukan kekerasan. Seolah-olah sutradara film/sinetron juga merupakan aktor sutradara kekerasan disekolah. Saya tidak hanya asal nulis aja, survey membutikan anak-anak diindonesia lebih banyak melihat sisi negatif dari pada positif dari tontonan yang mereka lihat.


Bayangin aja ya gmana kalo film/sinetron kekerasan disekolah dilihat anak-anak sejak dini, teruz mau jadi apa kalo sudah besar. Kesan dan pesan yang ditinggalkan pada tontonan yang mereka lihat lebih mengandung 70% kelakuan negatif, seperti perilaku dan cara berpakaian yang disampaikan sutradara kedalam film atau sinetron yang mereka buat. Tapi gak semua sutradara film/sinetron kayak gtu kok... cuma yang ngrasa kayak gtu aja.


Ayolah berpikir jangan hanya asal cocok dengan ide awalnya saja. Kita manusia sama-sama cari uang, buatlah tontonan yang bermanfaat. Jangan hanya asal memfaatkan keegoisan anak-anak muda untuk mencari simpati...!!


0 comment:

Post a Comment

ENDLESS PHOBIA