Definisi desain grafis dari Wikipedia:
"Graphic design is the process of communicating visually using typography and images to present information. Graphic design practice embraces a range of cognitive skills, aesthetics and crafts, including typography, visual arts and page layout. Like other forms of design, graphic design often refers to both the process (designing) by which the communication is created and the products (designs) which are generated."
Seorang desainer grafis yang baik harus memiliki sense of art yang kuat, baik dalam mengkomposisi sebuah desain maupun membuat sebuah konsep desain. Dan hanya individu dengan intuisi yang tinggi mampu mevisualkan sebuah komposisi yang enak d lihat dan layak d kagumi.
Tulisan ini saya buat karena rasa keberatan saya terhadap pelecehan profesi desain grafis. Dalam salah satu forum yang baru saya kunjungi belum terlalu lama ini, saya menemukan artikel yang d tulis oleh salah satu sesepuh forum, yang menyatakan hanya dengan menguasai beberapa program grafis, seseorang telah menyandang predikat desainer grafis. Lebih lanjut d kemukakan juga bahwa iklan visual yang catchy dan menarik tidak menjamin mendatangkan animo baik masyarakat terhadap produk yang d iklankan. Disini saya akan membahas ketidaksetujuan saya terhadap poin-poin tersebut.
Predikat desainer grafis hanya dengan menguasai beberapa program grafis seperti keluarga Adobe atau Corel? Hm.. Desain bukan pekerjaan mudah. Dibutuhkan kreatifitas tinggi dan ide-ide segar untuk membuat sebuah desain yang indah. Apabila hanya lulus kursus program grafis sudah dapat predikat sebagai desainer grafis, saya dapat bayangkan betapa sakit hati-nya mereka-mereka yang telah mengenyam pendidikan desain bertahun-tahun dan mengabdikan diri dalam bidang tersebut. Mungkin predikat yang lebih cocok adalah operator grafis. Operator grafis tugasnya lebih sederhana namun tetap harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai olah warna (digitizing), proses pre-press, sampai dengan printing.
Lalu, sebuah desain visual yang baik belum tentu mendatangkan animo dari masyarakat. Lantas, Citra Pariwara setiap tahun itu untuk apa? (Walaupun yang kebagian jatah d sana adalah para desainer kelas atas yang bergabung dengan biro-biro gigantik cabang internasional). Fanatisme masyarakat akan sebuah produk memang bukan dari segi visual saja, namun dari berbagai segi, namun tetap sebuah iklan yang baik tentu saja akan menarik minat dan mengembangkan rasa ingin tahu akan sebuah produk baru.
Saya kecewa sekali dengan tulisan beliau tersebut. Disatu sisi, beliau adalah seseorang yang cukup saya hormati dan berwawasan luas, namun maaf saja, menyamaratakan kemampuan program grafis dengan desain itu sendiri sungguh menyakitkan hati saya.
Sedih banget profesi sebagai desainer grafis d Indonesia, dan pengabdi perusahaan-perusahaan kecil yang kurang mendapatkan apresiasi. Kapan ya, Indonesia bisa dengan sungguh-sungguh dapat menghargai karya desain dengan layak.
Design Grafis Bukan Sekedar Pemanis!
Label:
News
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comment:
begitulah manusia indo sering menganggap remeh sesuatu. padahal jika terjun di dalamnya maka ia akan teriak aduhhhh susah banget :D
bener nda?????
jangan menrendahkan sesuatu sebelum mengenalnya :)
Yup setuju banget nih.. tapi aku pernah kena batunya juga.. pas dapet klien dari London, aku bikin desain se artistik mungkin.. tapi dia malah bilang : "Aku pesen iklan, bukan ide, bukan lukisan !" --> kayaknya unsur komunikasi ama art emang harus seimbang yah..
Post a Comment