Sejak dulu negara-negara di kawasan timur tengah selalu diwarnai dengan berbagai konflik. Berbagai perang baik langsung maupun tidak langsung kerap kali terjadi di kawasan ini. Perang Irak-Iran, Irak-Kuwait, Irak-Amerika, Israel-Lebanon dan yang sekarang sedang berlangsung yakni perang Israel-Palestina. Itulah beberapa perang yang pernah meramaikan timur tengah. Perang Irak dengan Amerika memang telah usai namun dampak dari perang ini belum juga usai. Dan dibalik itu kini muncul perang antara Plestina dengan Israel. mengapa timur tengah selalu bertikai? Apakah memang sudah takdir bagi kawasan timur tengah bahwa harus selalu dilanda konflik untuk selamanya??
Saat ini kawasan timur tengah harus kembali dipaksa menelan pil pahit peperangan. Kali ini giliran Israel dan Palestina yang menjadi pemeran utama dalam peperangan sengit itu. Dan pastinya sudah barang tentu rakyat Palestina yang kalah di segala bidang baik persenjataan, militer maupun logistig harus merasakan pedihnya kehancuran perang. Serangan rudal dan tank-tank Israel telah meluluh lantakan kota Gaza Palestina dan setidaknya mengakibatkan lebih dari seribu rakyat gaza yang sebagian besar adalah anak-anak, perempuan dan warga sipil yang tak berdosa tewas merenggang nyawa dalam keadaan tidak manusiawi. Belum lagi ribuan yang menjadi korban luka-luka harus merasakan sakit yang luar biasa bahkan lumpuh seumur hidup. Keadaanpun semakin buruk ketika bantuan-bantuan dari luar tidak bisa masuk ke Gaza karena seluruh akses perbatasan ditutup oleh Israel.
Lalu apa reaksi dunia??. Kecaman, hujatan dan kutukan menggema di seluruh dunia, tapi dalam tindakan semuanya nol besar. Dunia seakan diam saja dan tidak bisa melakukan tindakan apa-apa dengan kelakuan keji zionis Israel. Negeri Paman Sam Amerika yang selama ini mencap dirinya sebagai polisi duniapun juga cuek-cuek saja. Bahkan mengesankan negara yang didengung-dengungkan anti terorisme tersebut membela Israel yang notabene merupakan sekutu kuatnya. Hal ini terbukti dari Amerika Serikat yang menolak veto PBB. Karena dalam veto tersebut lebih membela pejuang hamas Palestina daripada Israel.
Entah apa motif sebenarnya dari perang yang mengakibatkan tragedy kemanusiaan di Gaza, Palestina itu. Apakah ekonomi, kekuasaan atau SARA. Menurut berbagai pemberitaan berbagai media perang tersebut dipicu oleh keinginan Israel untuk menghancurkan kelompok hamas yang basisnya diperkirakan berada di kawasan jalur Gaza. Tapi kenyataanya bukan hamas atau basis-basisnya yang menjadi sasaran rudal ataupun peluru-peluru Israel, melainkan rakyat-rakyat sipil, rumah-rumah penduduk dan bangunan-bangunan yang tak ada sangkut pautnya dengan hamas.
Korban peperangan di Gaza sebagian besar adalah umat muslim, karena kita tahu sendiri Palestina adalah negara Islam dengan mayoritasnya penduduk muslim. Tapi bukan berarti perang ini disangkut pautkan dengan agama. Karena keadaan sekarang bukan lagi masalah agama tapi masalah kemanusiaan. Karena dari itu simpati untuk rakyat Gaza bukan hanya dating dari umat muslim dunia, melainkan juga dari non muslim, termasuk sebagian umat Yahudi ikut menentang serangan Israel ke Gaza.
Terlepas dari alasan dan motif apapun perang ini harus segera dihentikan, karena akan semakin banyak memakan korban sipil terutama anak-anak dan wanita. Seperti kata pepatah “menang jadi arang, kalah jadi abu” itulah perang. Kini sudah saatnya kedua belah pihak sadar akan semua tindakan mereka sia-sia. Seharusnya sejarah mampu membuka naluri mereka, bahwa dalam fakta sejarah setiap perang selalu menimbulkan kerugian jangka panjang baik kerugian moril maupun materil. Sudah sepatutnya mereka menengok kembali perang dunia I, perang dunia II, lalu perang Irak dsb. Manfaatnya hanyalah kehancuran, darah dan air mata.
0 comment:
Post a Comment